“Kok belum menikah? Pasti terlalu sibuk mengejar karier!” Kalimat
seperti ini pasti sering kita dengar (atau malah kita yang
melontarkannya). Benarkah stigma wanita workaholic akan sulit mendapat jodoh?
Bisa saja benar, walaupun tidak selalu demikian. Meski jodoh ada di tangan Tuhan, lifestyle kita—sebagai
wanita karier—juga memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan asmara.
Nyatanya, kebanyakan wanita yang terlalu sibuk atau terlalu asyik meniti
karier kerap melupakan kebutuhan berumahtangga.
Manajemen Waktu
Salah satu faktor penghambat asmara yang paling sering melanda wanita
karier adalah terlalu sibuk, sehingga tak punya waktu untuk
bersosialisasi—apalagi menjalin cinta. Bila ini yang kita alami, ada
baiknya kita mulai introspeksi: apakah pekerjaan ini tepat bagi kita,
atau apakah kita sudah memiliki manajemen waktu dengan baik?
Sesibuk apapun, semestinya kita masih punya me time maupun
kesempatan untuk bersosialisasi. Bahkan walau karier memang jadi
prioritas utama (mumpung masih muda dan single, misalnya), tak berarti
kita bersedia ‘diperbudak’ oleh pekerjaan. Bersosialisasi itu sangat
penting, baik untuk kita yang mencari jodoh maupun yang tidak.
Percaya Diri, Bukan Tinggi Hati
“Saya pernah dekat dengan seorang wanita yang kebetulan punya jabatan
manajer di kantornya. Awalnya saya suka dengan pribadinya yang hangat
dan percaya diri, tapi lama-kelamaan terlihat sifat bossy dan mau mendominasi. Daripada sakit hati, lebih baik saya mundur teratur,” ungkap Yunus (32).
Memiliki posisi penting di kantor, apalagi bila ditambah penghasilan
yang relatif besar, seringkali membuat wanita karier ‘lupa diri’ dan
mengucilkan keberadaan pasangannya. Terbiasa menjadi decision maker,
misalnya, bikin kita lupa kalau pria tidak suka bila selalu diatur.
Begitu pula saat mengalami masalah, wanita karier kerap mau
menyelesaikannya dengan mandiri, padahal pria akan sangat merasa
dihargai jika dimintai pendapatnya untuk problem solving. (Ingat, terlalu mandiri merupakan salah satu perfection problems yang bisa membuatnya pindah ke lain hati).
Tentukan Prioritas
Mana yang lebih penting buat kita: asmara atau karier? Menjawab
pertanyaan ini mungkin tak semudah membalikkan telapak tangan. Soalnya,
baik karier maupun hubungan asmara merupakan pemenuhan terhadap
kebutuhan kita. Karier merupakan pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri,
sementara hubungan asmara akan memenuhi kebutuhan kita untuk dicintai.
Memiliki pasangan dan membangun keluarga merupakan pilihan, bukan
kewajiban. Sama halnya juga dengan meniti karier, adalah hasil keputusan
kita sendiri.
Oleh sebab itu, sejak awal kita dapat dan perlu menetapkan skala
prioritas. Pertanyaan bagi diri sendiri yang perlu kita jawab misalnya:
sejauh apa kita akan mengejar karier, apakah kita rela bila harus
mengorbankan karier demi pasangan atau berkeluarga? Karena pada dasarnya
tidak mungkin ada karier dan asmara yang bisa berjalan dengan seimbang
secara sempurna. Berjalan seiringan bisa, tapi tetap akan ada yang
posisinya lebih dipentingkan.
Home »
» Mengapa Wanita Cantik dan Kaya Sulit Dapat Jodoh?