IDBlogportal
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter profil Youtube rss feed comment feed
Home » » Mengapa Wanita Cantik dan Kaya Sulit Dapat Jodoh?

Mengapa Wanita Cantik dan Kaya Sulit Dapat Jodoh?

Written By Unknown on Selasa, 08 Juli 2014 | 19.59

“Kok belum menikah? Pasti terlalu sibuk mengejar karier!” Kalimat seperti ini pasti sering kita dengar (atau malah kita yang melontarkannya). Benarkah stigma wanita workaholic akan sulit mendapat jodoh?
Bisa saja benar, walaupun tidak selalu demikian. Meski jodoh ada di tangan Tuhan, lifestyle kita—sebagai wanita karier—juga memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan asmara. Nyatanya, kebanyakan wanita yang terlalu sibuk atau terlalu asyik meniti karier kerap melupakan kebutuhan berumahtangga.

Manajemen Waktu
Salah satu faktor penghambat asmara yang paling sering melanda wanita karier adalah terlalu sibuk, sehingga tak punya waktu untuk bersosialisasi—apalagi menjalin cinta. Bila ini yang kita alami, ada baiknya kita mulai introspeksi: apakah pekerjaan ini tepat bagi kita, atau apakah kita sudah memiliki manajemen waktu dengan baik?
Sesibuk apapun, semestinya kita masih punya me time maupun kesempatan untuk bersosialisasi. Bahkan walau karier memang jadi prioritas utama (mumpung masih muda dan single, misalnya), tak berarti kita bersedia ‘diperbudak’ oleh pekerjaan. Bersosialisasi itu sangat penting, baik untuk kita yang mencari jodoh maupun yang tidak.

Percaya Diri, Bukan Tinggi Hati
“Saya pernah dekat dengan seorang wanita yang kebetulan punya jabatan manajer di kantornya. Awalnya saya suka dengan pribadinya yang hangat dan percaya diri, tapi lama-kelamaan terlihat sifat bossy dan mau mendominasi. Daripada sakit hati, lebih baik saya mundur teratur,” ungkap Yunus (32).
Memiliki posisi penting di kantor, apalagi bila ditambah penghasilan yang relatif besar, seringkali membuat wanita karier ‘lupa diri’ dan mengucilkan keberadaan pasangannya. Terbiasa menjadi decision maker, misalnya, bikin kita lupa kalau pria tidak suka bila selalu diatur. Begitu pula saat mengalami masalah, wanita karier kerap mau menyelesaikannya dengan mandiri, padahal pria akan sangat merasa dihargai jika dimintai pendapatnya untuk problem solving. (Ingat, terlalu mandiri merupakan salah satu perfection problems yang bisa membuatnya pindah ke lain hati).

Tentukan Prioritas
Mana yang lebih penting buat kita: asmara atau karier? Menjawab pertanyaan ini mungkin tak semudah membalikkan telapak tangan. Soalnya, baik karier maupun hubungan asmara merupakan pemenuhan terhadap kebutuhan kita. Karier merupakan pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri, sementara hubungan asmara akan memenuhi kebutuhan kita untuk dicintai.
Memiliki pasangan dan membangun keluarga merupakan pilihan, bukan kewajiban. Sama halnya juga dengan meniti karier, adalah hasil keputusan kita sendiri.
Oleh sebab itu, sejak awal kita dapat dan perlu menetapkan skala prioritas. Pertanyaan bagi diri sendiri yang perlu kita jawab misalnya: sejauh apa kita akan mengejar karier, apakah kita rela bila harus mengorbankan karier demi pasangan atau berkeluarga? Karena pada dasarnya tidak mungkin ada karier dan asmara yang bisa berjalan dengan seimbang secara sempurna. Berjalan seiringan bisa, tapi tetap akan ada yang posisinya lebih dipentingkan.
Share this post :

 
Copyright © 2014. "Ricky"Ardian - All Rights Reserved - Theme by Creating Website - Design by Ricky Ardian